Foto/dok. Kominfo   

nusakini.com - Pada pertemuan G20 Digital Ministers Meetings, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan usulan untuk fokus pada utilisasi teknologi digital untuk mengurangi tingka kesenjangan distribusi kesejahteraan melalui berbagai inovasi bisnis model seperti pengalaman keberhasilan dengan konsep sharing economy, financial inclusion, dan workforce digitalization.

“Indonesia juga mendorong agar terwujud sebuah pendekatan pertukaran informasi dan pengalaman inovasi bisnis model yang mungkin dapat diadopsi antar negara anggota G20.” ungkap Rudiantara dalam pertemuan bilateral pejabat beberapa negara G-20 di Dusseldorf, Jerman, Kamis (6/4/2017).

Usulan Indonesia tersebut didukung oleh sejumlah negara G-20. Mrs. Maria Ines Baque, Secretary of Management and Innovation of the Ministry of Modernization Argentina menyadari kebutuhan program utilisasi digitalisasi untuk mengurangi kesenjangan distribusi kesejahteraan (wealth distribution disparity). Dan hal ini ditunjukkan dengan dukungan dari Argentina terhadap masukan Indonesia selama proses Working Group penyusunan Minister Declaration dan Annexes.

Melihat fakta yang disampaikan dalam paper Indonesia bahwa banyak negara yang menghadapi angka Gini Ratio yang cukup tinggi, Minister of Telecommunications and Postal Services Afrika Selatan Dr. SiyabingaCwele menyampaikan sangat mendukung usulan Indonesia agar G20 memberikan focus pada utilisasi teknologi digital (digitalisasi) untuk mengurangi kesenjangan distribusi kesejahteraan dengan model sharing economy, financial inclusion, dan workforce digitalization.

Usulan Indonesia ini juga turut didukung oleh Minister for Industry and Information Technology of China Mr. Wei Miao yang menyampaikan selamat kepada Indonesia yang terus berjuang untuk membaw inisiatif terkait langkah solusi untuk mengurangi tingkat kesenjangan distribusi kesejahteraan tersebut dalam G20. Mr. Wei Miao juga meminta dukungan Indonesia dalam Promoting Digital Transformation of Manufacturing Sector.

Pada kesempatan yang sama Sekjen ITU Houlin Zhao sangat mendukung usulan Indonesia tersebut, dan mengharapkan agar paper Indonesia yang menjadi masukan yang disirkulasikan dalam G20-Taskforce on Digital Economy dapat dijadikanoleh ITU sebagai referensi dalam studi yang akan disosialisasikan kepada anggota-anggota ITU.

Indonesia sendiri memiliki pengalaman dalam mendukung berjalannya platform dengan solusi digitalisasi untuk mengurangi kesenjangan distribusi kesejahteraan. Melalui digitalisasi UMKM melalui marketplace terbukti memberi peningkatan pendapatan. Selain itu workforce digitalization telah memberikan kesempatan bagi siapa saja, termasuk perorangan, untuk memulai kesempatan usaha atau memiliki usaha sendiri.Hal ini salah satunya ditunjang berkat keberhasilan dari layanan transportasi yang memanfaatkan sistem menajemen pemesanan daring seperti Go-Jek.

Lebih lanjut Menkominfo juga menjelaskan dalam beberapa pertemuan bilateral mengenai bagaimana Gojek, Tokopedia, OLX, Halo Doc dan platform lainnya membawa inovasi teknologi digital untuk membantu masyarakat dalam mengurangi Gini Ratio. Penyelenggarakan program-program inkubasi dan pengembangan beragam model bisnis ekonomi digital terbukti praktis, efektif, dan scalable untuk mengurangi ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan, melalui pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). (p/mk)